Di zaman serba digital, kamera analog masih punya tempat sendiri di dunia fotografi. Berikut beberapa alat potret dengan film yang patut dipertimbangkan.
Pada era serba digital seperti sekarang ini, orang-orang sudah meninggalkan kamera analog. Alasan utamanya adalah tidak adanya fitur untuk mengecek hasil jepretan secara instan. Untuk bisa melihat hasil foto, diperlukan proses mencuci film yang memakan waktu.
Bukan berarti benda itu benar-benar hilang di pasaran. Banyak orang yang mencari jenis alat foto ini dengan berbagai alasan, dari rasa nostalgia sampai anggapan bahwa film tradisional bisa menangkap warna yang lebih kaya daripada data digital.
Beberapa Rekomendasi Kamera Analog
Masih ada beberapa alat potret dengan film tradisional yang dijual di pasaran, dan kondisinya masih cukup bagus. Untuk mendapatkan pengalaman memotret yang baik, berikut ini adalah beberapa saran yang bisa menjadi bahan pertimabangan
- Canon EOS – 1N
Beberapa tahun terakhir, merk ini mungkin lebih dikenal sebagai produser printer daripada pembuat alat untuk menjepret momen dan pemandangan. Pada peluncurannya di tahun 1994, seri EOS – 1N cukup menjadi primadona karena fitur autofocus yang cepat dan akurat. Selain itu, tombolnya juga sudah dilapisi fitur weather-sealed yang berarti akan tahan dengan cipratan air.
- Konica Autoreflex TC
Pada tahun 2003, Konica bergabung dengan Minolta dan membentuk entitas baru bernama Konica Minolta. Merek ini memang tidak terlalu dikenal kalau dibandingkan dengan pesaingnya seperti Canon atau Nikon, tetapi bukan berarti produknya tidak berkualitas.
Kamera ini cukup tahan banting, walaupun tidak sekuat merek lainnya. Harganya salah satu yang paling terjangkau di pasaran, dan mungkin akan lebih cocok sebagai cadangan bila kamera utama rusak.
- Nikon FM
Merupakan salah satu kamera analog paling legendaris di masanya. Singkatan FM sendiri berasal dari kata Fully Manual. Sebenarnya tidak ada yang spesial dari nama itu, tetapi seri ini adalah salah satu yang paling solid dan awet. Dengan lensa yang tepat, alat potret ini akan menjadi ringan dan mudah dibawa.
- Canon F – 1
Selama bertahun-tahun, seri ini adalah andalan Canon untuk para profesional karena sangat tahan banting dan punya fitur yang bagus. Salah satu kekurangannya adalah bobotnya hampir mencapai satu kilo, sehingga agak sulit untuk mobilitas tinggi. Bandingkan dengan Nikon FM yang beratnya hanya 590 gram saja.
- Nikon F6
Merupakan salah satu jenis kamera berfilm paling baru karena diproduksi dari 2004 sampai 2020. Ukurannya tidak terlalu besar sehingga terasa pas di tangan. Salah satu kelebihannya adalah bisa dipasang dengan lensa Nikon yang diproduksi sejak tahun 1977.
Karena salah satu yang paling baru, maka benda ini akan lebih mudah ditemukan di pasaran dalam kondisi yang baik.
- Pentax K1000
Seri ini sangat terkenal dengan kekuatannya yang luar biasa. Bahkan banyak yang bilang kalau mereka tidak pernah melihat K1000 yang benar-benar rusak. Karena itulah, banyak yang merekomendasikannya, terutama untuk fotografer yang bekerja di medan-medan tertentu.
Fitur meter readings di kamera ini juga mudah dibaca, sehingga sangat cocok bagi pemula yang ingin menggeluti dunia alat foto non digital ini.
- Nikon F100
Kamera analog ini dikenal ramah bagi para pemula yang ingin berkecimpung dalam dunia fotografi. Diproduksi dari tahun 1999 sampai 2006, alat ini cukup terjangkau dibandingkan dengan saudaranya F6, sehingga sangat cocok untuk mereka yang punya budget terbatas.
Ketika dipegang, F100 akan terasa mantap di tangan karena seluruhnya terbuat dari logam magnesium. Hal ini akan memberikan kesan kalau alat potret ini tahan banting, dan memang itulah kenyataannya.
Penutup
Masih banyak yang harus dipertimbangkan bila ingin membeli kamera analog untuk fotografi. Daftar di atas hanyalah sebagai garis start untuk melakukan riset lebih lanjut.
